Tuesday, February 26, 2019

280 Anak di Banten Positif Kanker, Gejala Awal Mimisan dan Gusi Berdarah

Faktor penyebab kanker pada anak sulit untuk diprediksi. Namun banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya serta mendeteksi dini gejala-gejala kanker pada anak.

Terdata, 280 anak di Banten pernah mendapatkan perawatan kanker di RSUD Kabupaten Tangerang. Mereka berasal dari Pandeglang, Malimping dan Tangerang Raya.

Menurut Dokter Rini Purnamasari, kanker pada orang dewasa dapat dicegah. Sementara kanker pada anak akan sedikit lebih sulit dalam penanganan penyembuhannya.

"Kanker pada dewasa bisa dicegah karena mereka rata-rata kena gara-gara lifestyle. Tapi kalau pada anak susah, dari awal memang sudah punya mutasi. Apakah yang menjadi pemicu kita enggak bisa ngomong, enggak bisa tahu karena memang yang sudah ada penelitiannya paling karena zat kimia atau radiasi," ujar Rini saat menghadiri perayaan hari kanker di TangCity Mall, Tangerang, akhir pekan lalu.

Rini menyebutkan ada beberapa gejala kanker yang perlu diantisipasi orangtua di antaranya, pendarahan pada gusi, sering mimisan, trombosit turun dan muka selalu nampak pucat.

"Kita memang agak susah buat mendeteksi dini. Rata-rata paling anak-anak yang datang untuk dirawat perutnya udah gede, udah pucat banget. Kalau kanker leukimia, itu dia pucat ada benjolan berasal dari kelenjar getah bening atau ada pendarahan," jelasnya.

Dokter yang berasal dari RSUD Kabupaten Tangerang ini menyebutkan, untuk menghindari kanker salah satu caranya bisa dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak.

"Kalau untuk anak, mungkin dikurangi makan-makanan yang mengandung pengawet perasa pewarna, jajanan di pinggir jalan. Itu paling enggak boleh buat anak kanker. Ditambah juga jangan makan makanan olahan, daging olahan itu musuhnya kanker ngga boleh, sosis naget, burger itu ngga boleh," tegas Rini.

Sementara itu, Ketua Yayasan Amaryllis Kirana Asep Supriadi menyebutkan, pembiayaan pengobatan kanker dapat dibiayai dengan BPJS Kesehatan. Tak hanya itu, anak-anak pengidap kanker juga dapat secara gratis mendapatkan perawatan dari rumah singgah untuk pengidap kanker.

"Biayanya gratis kalau untuk pengobatannya. Syaratnya sudah terdiagnosa sebagai pasien kanker. Nanti kalau untuk di rumah singgah ini, untuk bantuan perawatan paling kita cuma minta fotokopi KK sama KTP. Ini buat bukti ke dinas kesehatan setempat agar tau kalau ada warganya yang mengidap kanker, gitu aja," terangnya.


Dalam perayaan hari kanker di di TangCity Mall para badut yang berasal dari komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) menghibur para anak pengidap kanker. Aksi sulap, akrobat, bernyanyi bersama badut, tak ayal membuat anak-anak yang hadir, larut dalam canda tawa. Tak jarang, ada sejumlah anak yang berani tampil ke panggung demi bernyanyi sambil menari bersama badut.

No comments:

Post a Comment