Tuesday, February 19, 2019

Bukan Problema Kehidupan, Ternyata Ini yang Bikin Suasana Hati Jadi Enggak Karuan

COKELAT seringkali dimakan saat seseorang mengalami hari dan suasana hati yang buruk. Banyak wanita menggunakan cokelat sebagai teman untuk mengobati kesedihan hatinya yang sedang galau. Tidak jarang pula orang yang memakan cokelat untuk mengurangi depresi yang dideritanya.

Selain cokelat, ternyata ada hal lain yang letaknya di dalam tubuh, yang mampu membantu seseorang meredakan perasaan gelisah dan cemas akibat depresi. Komunitas ilmiah telah meneliti pengaruh kesehatan usus terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hasil penelitiannya ternyata cukup menarik!

Hasil penelitian mengatakan bahwa ada dua hal  yang baru yang menghubungkan bakteri usus dan suasana hati seseorang, terlebih lagi kondisi kesehatan mental.

Ini merupakan berita yang sangat bagus untuk kebanyakan orang, yang telah mengalami masalah dengan kesehatan mental mereka belakangan ini. Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang menderita depresi adalah orang-orang yang kekurangan beberapa spesies bakteri usus. Namun, mereka belum tahu apakah depresi yang justru malah menyebabkan hilangnya jenis-jenis bakteri itu atau malah sebaliknya, ketidakhadiran bakteri yang mengarahkan pada depresi.

ScienceMag mengutip John Cryan, seorang ilmuwan saraf di University College Cork, Irlandia, yang menjadi salah satu orang yang paling mendukung hubungan antara otak dan mikrobioma usus. Cryan berpikir bahwa studi ini adalah bukti nyata pertama dari hubungan itu.

Beberapa penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa, bakteri usus dapat memengaruhi perilaku dan suasana hati. Tetapi, Jeroen Raes, seorang ahli mikrobiologi di Universitas Katolik Lauven di Belgia, bersama rekan-rekannya ia mempelajari bakteri usus dari 1.054 orang Belgia. Mereka juga ingin mengetahui seperti apa bentuk mikrobioma normal dalam tubuh manusia. Dari penelitian ini, 173 telah didiagnosis dengan depresi atau gangguan suasana hati.

Para peneliti memperhitungkan gaya hidup masyarakat, termasuk usia, jenis kelamin, atau penggunaan antidepresan, dan semua faktor yang dapat memengaruhi kesehatan usus. Hasil penelitian mereka baru-baru ini diterbitkan di “Nature Microbiology”. Mereka juga menemukan bahwa orang yang depresi mengalami peningkatan beberapa bakteri yang terlibat dalam penyakit Crohn, yang menyebabkan banyak peradangan.

Setelah rilisnya hasil ini, mulai dilakukan percobaan untuk menggunakannya dalam cara praktis yang dapat membantu orang depresi untuk meningkatkan kesehatan mental mereka. Perusahaan mulai mencari suplemen yang mengandung dua spesies bakteri usus yang hilang ini.

Selain itu, disaat yang bersamaan, Universitas Basel di Swiss mencari transplantasi yang mengubah atau mengganti mikrobioma usus. Jadi, hasil penelitian ini menyatakan bahwa memang bakteri usus mampu membantu untuk menyembuhkan depresi dan suasana hati yang tidak bagus (badmood).

No comments:

Post a Comment