Tuesday, February 19, 2019

Sadar atau Tidak, Kebiasaan dengan Browser Ini Bikin Anda Tak Sehat

DALAM menyelesaikan pekerjaan, kita seringkali berhadapan dengan mesin pencari. Entah itu Google, Mozilla, Firefox, Opera, dan lainnya. Semuanya itu dibutuhkan untuk mencari data dan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.

Terkadang, bisa timbul kebiasaan membuka banyak tabulasi atau tab saat sedang bersinggungan dengan pekerjaan. Bagi beberapa orang, membuka banyak tab dianggap bisa memudahkan pekerjaan mereka.

Tapi di sisi lain, banyak tab dianggap dapat membuat perangkat menjadi ‘berat’ sehingga malah membuat pekerjaan menjadi terhambat. Tapi lebih dari semua itu, banyak tab sebenarnya memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Membuka banyak tab bukan merupakan suatu cara untuk membuat seseorang multi-tasking. Banyak tab malah membuat kemampuan otak dipaksa untuk berlebih. Selain itu, secara tidak sadar konsentrasi akan menurun setiap kali membuka tab baru. Dengan begitu, seseorang menjadi tidak produktif dan hasil pekerjaan menjadi tidak optimal.

Menurut psikolog, Dr Daria Kuss,membuka banyak tab adalah cara digital untuk pengalihan tugas dan merupakan bentuk gangguan. Mungkin ada orang yang merasa dirinya berkonsentrasi pada satu tab meskipun banyak tab yang dibuka.

Tapi sebenarnya, ekor mata tetap akan melihat tab lain dan itu mendorong keinginan untuk membuka tab tersebut sehingga meninggalkan tab yang sedang dilihat.

“Banyak tab dapat mengambil energi mental. Hal itu dapat mengakibatkan kelebihan informasi yang mungkin sulit ditangani oleh otak manusia. Alih-alih menciptakan efisiensi, sering berpindah antar tab dapat menyebabkan rentang perhatian yang pendek dan kurangnya kedalaman dalam tugas yang sedang berlangsung,” ungkap Dr Daria dari Nottingham Trent University seperti yang dikutip Okezone.

Dirinya mengatakan ada dua alasan yang saling bertentangan saat membuka tab terlalu banyak. Pertama, untuk menjadi efisien dan membuat konteks multi-sumber serta multi-topik saat mengerjakan tugas. Kedua, membuka banyak tab juga merupakan bentuk penundaan pekerjaan.

Sementara itu, menurut konsultan psikolog klinis, Marc Hekster, membuka banyak tab yang berisikan lautan informasi membuat otak menjadi terbebani. Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi lelah, pelupa, dan mudah tersinggung. “Ketika membuka tab secara berlebihan, halaman melambat, dan pekerjaan melambat. Secara tidak sadar itu memancing emosional kita,” jelasnya.

Oleh karenanya, para pekerja disarankan untuk membuka lebih sedikit tab. Berfokuslah pada satu tugas tertentu dan kemudian tutup setiap tab yang tidak terkait dengannya. Kemudian gunakan tab yang diperlukan untuk tugas secara aktif dan belajar mengendalikan diri.

Sesekali membuka tab yang berisi sosial media maupun hiburan tidak masalah. Sebab itu dapat membantu merilekskan pikiran. Tapi saat sudah kembali bekerja, tutup tab-tab tidak penting tersebut.

No comments:

Post a Comment